Kajian subuh edisi 26September 2021


Iman dan Alquran adalah ibarat kancing dan baju,  dimana keduanya tidak bisa dipisahkan. Apabila salah satunya hilang dari diri sesorang maka seolah hidup tidak akan seimbang dan tidak akan ada kesempurnaan dalam hidup.

Bagitulah pentingnya iman dan Al Quran dalam diri dan kehidupan kita, karena iman merupakan dasar keyakinan kita sedangkan alquran merupakan landasan hidup kita. Sehingga keduanya tidak bisa dipisahkan,  ibarat seorang musapir yang tersesat dalam  perjalan, sekalipun ia yakin dengan jalan yang ditempuh namun tak ada panduan alamat yang ia tuju,  maka ia akan tetap tersesat. 

Bahkan rasulullah Saw menggambarkan ada empat macam manusia yang diberi iman dan Alquran dalam kehidupan. Yang pertama adalah diberi iman namun tidak diberi alquran ibarat buah kurma, manis rasanya tapi tidak ada baunya. Artinya ada sebagian manusia beriman tapi dia lebih suka kepada hal-hal duniawiyah, contoh dalam hal menulis mungkin banyak manusia jago dalam menulis artikel tapi hanya masalah masalah umum,  tak mampu mengkaji keagamaan yang berkaitan dengan alquran dan sunnah. 

Yang kedua diberi Alquran tidak diberi iman adalah ibarat buah Rahanah asah,  yaitu harum baunya namun pahit rasanya. Maknanya adalah ibarat orang yang beretorika namun tak ada tindakan, hanya pandai menyampaikan namun tak ada pengamalan. Seperti orang orang orientalis dimana mereka sehari-hari mengkaji islam alquran Dan sunnah namun hanya sebatas kajian dan penelitian. Namun mereka tidak mengamalkan apa yang ada didalamnya hanya dan bahkan mereka mengingkarinya. 

Yan  ketiga adalah diberi iman dan diberi alquran ini ibarat buah utrujah,  yaitu harum baunya dan manis rasanya. Tentu buah yang seperti ini sangat dicari dan disukai semua orang,  inilah yang paling diharapkan dalam diri kita, taubahnya seperti seorang ulama yang mengamalkan ilmunya,  tentu sangat dibutuhkan dan dicari orang sebagai tempat untuk menimba ilmu, untu mencapai kebahagian dunia dan akhirat. 

Dan yang keempat adalah orang yang tidak beriman dan tidak diberi alquran seperti buah hanzhalah,  yang mana baunya busuk dan saranya pahit. Bau busuk dan rasa yang pahit adalah hal yang dibenci oleh manusia, dan manusia yang sehat akalnya tentu tidak akan menyukainya.  Artinya bahwa orang yamg demikian adalah orang yang sama sekali telah ditutup hatinya akan kebaikan, naudzulbillah min dzalik. 

Itulah gambaran manusia yang telah disampaikan Nabi SAW, untuk itu mari kita raih perumpamaan yang ketiga yaitu buah utrujah  buah yang manis rasanya,  dan baunya harum. Artinya menjadi orang yang disuakai semua orang dengan bermodalkan iman dan alquran dalam diri. Insyaa Allah dengan tekun thalabul ilmi, iman dan Alquran akan semakin mantap dalam kalbu. 

#belajarmenulis#menulis#danmenulis# #sagusapop#

Paluta, 26 September 2021

Miswar Harahap

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL DWI MINGGUAN MODUL 1.1

Kajian subuh, edisi 3 Oktober 2021

Mengenang Jasamu