Sedih namun berharap

Tulisanku hari ini adalah mengenai sedih bercampul kesal, karena tidak bisa menguti kegiatan tadi malam, diakibatkan beberapa hal, yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Hampir saja ghirahku dalam target menulis memudar, yang sebelumnya sudah berjanji untuk menyempatkan diri untuk menulis.

Dan biasanya tulisan yang saya muat diblog adalah kajian subuh, namun hari ini kajian subuh juga saya ketinggalan, akhirnya rasa sedih yang menumpuk membuat diri hampir down,  namun walau demikian kucurahkan isi hati ini untuk menjadi tulisanku diblog ini. 

Dikala senja yang hampir tenggelam membuat harapan kadang menjadi hampa, karena masih ada angan-angan yang belum tertunai. Jika malam telah tiba maka kegelapan akan menhantui diri akankah hari esok akan kembali. Dalam renungan diri terus hadir rasa dan asa yang membuat diri kadang termenung dan merenung akan kah ghirah ini akan bangkit kembali. 

Tetapi diri tersadar kembali bahwa dibalik segala sesuatu yang menimpa masih ada sang ilahi yang menjadi tumpuan hati. Tidak ada tempat untuk mengadu dan berharap kecuali kepada sang pengasih dan penyayang yang tidak pernah pilih kasih dan sayang kepada hambanya. 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kesan terhadap majlis ilmu sagusapop

Jurnal Refleksi Dwimingguan Modul 2.2 Pembelajaran Sosial dan Emosional

Kajian subuh edisi 23 September 2021