Koneksi Antar Materi Modul 1.3 Visi Guru Penggerak
KONEKSI ANTAR MATERI MODUL 1.3.a.8
VISI GURU PENGGERAK
MISWAR HARAHAP, S.Pd.I, M.Pd
CGP ANGKATAN 7 KAB. PADANG LAWAS UTARA
SUMATERA UTARA
Sebelum
menyampaikan keterkaitan antara materi mulai dari modul 1.1 sampai dengan 1.3
ini, maka yang saya jadikan acuan adalah pertanyaan pemantik pertama dalam
modul 1.3.a.8 yaitu:
Apa yang Bapak/Ibu pahami mengenai kaitan peran pendidik dalam
mewujudkan filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila
pada murid-muridnya dengan paradigma inkuiri apresiatif (IA) di sekolah
Bapak/Ibu?
Maka untuk mewujudkan hal ini tentu tentu
seorang pendidik harus memahami beberapa hal, termasuk diantaranya nilai dan
peran seorang pendidik,serta dimensi profil pelajar pancasila. Adapun yang
menjadi nilai yang harus dimiliki seorang pendidik adalah adalah berpihak pada
murid, reflektif, mandiri, kolaboratif dan inovatif. Kelima nilai ini harus
melekat pada diri seorang pendidik agar lebih mudah dalam menuntun anak dalam
mencapai kebahagian mereka. Karena apabila pendidik dalam melaksanakan proses
pembelajaran tidak berpihak kepada murid tentu kata menuntun yang di utarakan
oleh KHD tidak akan sejalan, maka seharusnya yang selalu menjadi pikiran
seorang pendidik adalah murid,murid dan murid. Begitu juga dengan nilai
reflektif agar proses menuntun anak itu lebih bermakna maka seorang pendidik
harus melakukan refleksi setiap proses pembelajaran yang ia lakukan, karena
dengan refleksi ini akan ditemukan
kelemahan dan kekurangan yang dimiliki sehingga akan melakukan perbaikan
kedepannya. Sedangkan nilai mandiri merupakan tuntutan kepada pendidik untuk
mengembangkan diri agar lebih menguasai berbagai macam keahlian dalam menuntun
anak dan sebagai penyesuaian terhadap
kodrat alam dan zaman anak ,disamping
itu anak juga perlu diutumbuhkan kemandirian agar mereka bisa merdeka dan
memerdekakan orang lain. Selanjutnya nilai kolaboratif dan inovatif merupakan
suatu hal yang sama pentingnya dengan nilai pendidik yang lainnya, karena
kerjasama dengan berbagai pihak akan memudahkan setiap seorang pendidik
mewujudkan impiannya terhadap muridnya. Bahkan dengan kolaborasi dengan
berbagai pihak akan memnunculkan ide-ide kereatif yang akan melahirkan inovasi
baru bagi pendidik dan menuntun sianak sesuai dengan kodrat alam dan zamannya.
Setelah pendidik memilki nilai untuk tahapan
selanjutnya dalam mewujudkan profil pelajar pancasila tentu perlu memahami
peran pentingnya seorang pendidik. Diantara peran seorang guru penggerak yang
terdapat dalam modul 1.2 diantaranya adalah, harus mampu menjadi pemimpin
pembelajaran, bisa menjadi coach bagi guru lain, mewujudkan kepimimpinan murid,
mendorong kolaborasi serta mampu menggerakkan komunitas praktisi. Lima peran
ini sangat penting untuk dipahami seorang pendidik, karena dengan peran guru
tersebut maka nilai tersebut akan terlasanakanlah filosofi Ki Hadjar Dewantara
yang akan melahirkan murid-murid yang memilki karakter profil pelajar
pancasila.
Nah, untuk memudahkan dalam mencapai tujuan
tersebut tentu tidak cukup teori belaka, maka bukti konkrit atau aksekusi
membutuhkan tahapan yang harus dilalui oleh seorang pendidik atau guru. Dalam modul 1.3 telah dipaparkan bagaimana
langkah selanjutnya yang harus dilakukan oleh pendidik untuk mewujudkan filosofi
Ki Hadjar Dewantara dan Profil Pelajar Pancasila pada murid. Yaitu dengan
menyusun sebuah kalimat impian yang akan diwujudkan agar terarah target yang
akan dicapai dimasa yang akan datang atau yang disebut dengan visi. Visi
merupakan sebuah impian yang harus dimiliki setiap orang karena visi ibarat
penunjuk arah yang akan dilalui untuk mencapai sebuah tujuan, maka seseorang
yang tidak memiliki visi dalam hidpnya maka ibarat perahu ditengah samudra
tanpa nahkoda sehingga akan terombang-ambing tanpa arah dan tujuan. Begitu juga
dengan pendidik yang tidak memiliki visi terhadap muridnya maka pendidik
tersebut tidak akan pernah meraih tujuan dari apa yang ia lakukan. Dengan
demikian visi itu hal yang sangat penting untuk dimiliki oleh seorang guru
apalagi guru penggerak. Maka untuk mewujudkan visi tersebut para ahli telah
meberikan solusi terbaik agar visi yang dituangkan dalam bentuk kalimat yang
menarik bisa tercapai sesuai dengan harapan yang membuat visi tersebut.
Maka untuk mewujudkan sebuah visi diperlukan sebuah
pendekatan atau pradigma inkuiri apresiatif. Inkuiri Apresiatif (IA) adalah suatu filosofi, suatu landasan berpikir yang
berfokus pada upaya kolaboratif untuk menemukan hal positif dalam diri
seseorang, dalam suatu organisasi dan dunia di sekitarnya baik di masa lalu,
masa kini maupun masa depan (Cooperrider & Whitney, 2005). Inkuiri
apresitaif ini akan membantu setiap individu dalam berkolaborasi dan berkreasi,
serta akan mampu menyatukan orang-orang dalam mewjudkan sebuah perubahan.
Karena IA akan selalu berpokus kepada kekuatan positif setiap anggota dan
menyatukan menjadi sebuah kekutan yang maksimal. Dengan demikian seorang guru
yang ingin melalukan perubahan positif dengan visi yang diusungnya maka harus
terlebih dahulu menggali hal-hal positif yang sudah pernah dilakukan dan
dimiliki seorang pendidik agar kekutan tersebut akan meningkat dan kemudian
akan berkembang lebih baik lagi, dan akhirnya sebuah kelemahan tidak lagi
menjadi sebuah penghalang dalam mewujudkan perubahan positif atau visi yang
telah direncanakan.
Untuk mewujudkan
sebuah visi impian seorang pendidik melalui inkuiri apresiatif ada tahapan yang
harus dilakukan yaitu dengan menggunakan beberapa tahapan yang pertama kali
diperkenalkan oleh Cooperrider ke dalam langkah 4D Discover-Dream-Design-Deliver
(Cooperrider & Whitney, 200), dalam bahasa Indonesia disebut dengan
BAGJA. Namun sebelum masukketahapan BAGJA seorang guru tentu harsu terlebih
dahulumerumuskan visi dan selanjutnya merumuskan prakarsa perubahan dan akan
dituangkan kedalam BAGJA.
BAGJA merupakan tahapan inkuri apresitif yang terdiri dari lima tahapan yaitu :
1. B-uat Pertanyaan utama ( Define), dalam tahap ini
seorang pendidik hendaknya merumuskan sebuah pertanyaan positif yang bisa
mengarahkannya untuk melakukan penyelidikan terhadap suatu visi yang
hendak dicapai. Yang kedua,
2. A-mbil Pelajaran (Discover), artinya
pada tahap kita sebagai perumus perubahan mengumpulkan hal-hal positif yang
sudah pernah dilaksanakan serta hal penting apa yang dapat diambil dari hal
positif tersebut.
3. G-ali Mimpi ( Dream), maksudnya adalah pada
tahap ini kita akan menyusun narasi tentang suatu impian yang akan kita wujudkan.
4. J-abarkan Renvcana (Design), pada tahap ini tugas
kita adalah menyusun rencana atau mendesain tindakan yang akan kita eksekusi
nantinya.
5. A-tur Eksekusi (Deliver), ini
adalah tahap terakhir dalam BAGJA, pada tahapan ini merupakan suatu langkah
dalam menentukan sikap yang akan diambil, serta memastikan siapa saja yang
terlibat didalamnya, serta hal-hal pentimg lainnya sehingga terwujud visi yang
telah ditetapkan secara perlahan-lahan (Modul 1.3 visi guru penggerak,2021)
Jadi kesimpulan yang dapat saya tarik adalah bahwasanya
keterkaitan materi mulai dari modul1.1 sampai dengan 1.3 sangatlah kuat, satu
sama lain saling menguatkan dalam mewujudkan sebuah perubahan yang mengacu
kepada pilosofi Ki Hadjar Dewantara dan akan melahirkan murid-murid yang
memiliki karakter sesuai dengan profil pelajar pancasila. Pemikiran KHD akan
terwujud jika pendidik memiliki nilai dan peran yang sangat penting
sehingga terciptalah suasana merdeka
belajar yang akan membentuk generasi yang tangguh sebagi wujud dari profil
pelajar pancasila. Dan hal itu akan terwujud apabila telah ditetapkan sebuah
visi yang merujuk kepada dimensi profil pelajar pancasila.
Revisi
dan rumuskan dengan penuh keyakinan, visi yang telah Bapak/Ibu buat
berdasarkan jawaban pertanyaan diatas, ke dalam sebuah VISI yang
membuat Bapak/Ibu bersemangat ketika membacanya, dan menggerakkan hati setiap
orang yang membacanya!
Visi yang telah saya rumuskan
pada tugas invidu adalah sebagai berikut :
“Mewujudkan generasi religius
dan berakhlak mulia, berpengetahuan luas serta cinta terhadap budaya bangsa”
. Setelah menelaah dan meminta beberapa masukan
dari teman sejawat maka visi tersebut direvisi kembali agar lebih dapat
menggerakkan hati setiap orang yang membacanya,dan untuk memudahkan prakarsa
perubahan disekolah. Sehingga visi revisinya adalah sebagai berikut :
“Mewujudkan peserta didik yang religius, berakhlak mulia, berwawasan
global dan cinta terhadap budaya bangsa”.
Demikian tugas koneksi antar materi ini
disusun semoga bermanfaat bagi saya pribadi, teman sejawat dan bapak/ibu guru
hebat yang lainnya.
Salam
dan bahagia
Bapak
dan ibu guru hebat
Komentar
Posting Komentar