JURNAL DWI MINGGUAN MODUL 1.1

 

MISWAR HARAHAP, S.Pd.I,M.Pd

CGP ANGKATAN 7 

KAB. PADANG LAWAS UTARA

FASILITATOR                : BPK SUWARDI M.Pd

PENGAJAR PRAKTIK   : EFNIDA FITRIANI SIREGAR,S.Pd



FILOSOFI KI HADJAR DEWANTARA

 MODUL  1.1

Jurna l dwi mingguan ini merupakan refleksi setelah mengikuti kegiatan pendidikan guru penggerak (PGP) yang ditulis secara rutin setiap dua minggu . Nah pada kesempatan ini saya akan mencoba merefleksikan mengeanai kegiatan yang telah dilalaui pada modul 1.1 tentang filosfi Ki Hadajar Dewantara dengan menggunakan model 4 F yang diperakarsai oleh Dr. Roger Greenaway yaitu Fact,Feeling, Findings, dan Future.

1.    Facts (Peristiwa):

Kegiatan minggu ini terlaksana tidak lain merupakan bagian tahapan awal pendidikan guru penggerak. Dimana sebelumnya telah melakukan seleksi yang sangat ketat, dan Alhamdulillah saya terpilih menjadi salah satu CGP angkatan ke 7 di Kabupaten Padang Lawas Utara.rasa bangga dan haru ikut bergabung dengan guru-guru hebat tamapak ketika bapak Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi secara resmi mebuka kegiatan Pendidikan Guru Penggerak tepat pada tanggal 20 Oktober 2022 secara daring. Keesokan harinya dilanjutkan dengan pre-test serta dilanjut dengan loka karya orientasi sebagai awal proses pendidikan guru penggerak.   Setelah itu barulah masuk kemateri yang dipandu oleh bapak fasilitator yaitu bapak Suwardi ,M.Pd, dan didampingi Pengajar Praktik (PP) yaitu Ibu Efnida Fitriani Siregar, S.Pd. Dalam proses pembeajaran  yang dilalui sangat menampar saya sebagai guru, yang selama ini masih jauh dari kata layak untuk menjadi seorang guru apabila di pandang dari sudut pemikiran Ki Hadjar Dewantara. Dalam modul 1.1 ini focus pembelajaran mulai pertemuan pertama samapai di penghujung modul 1.1 adalah berkaitan dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara, menurut saya pemikiran yang sangat brilliant untuk dipahami dan diperaktekkan oleh setia pendidik. Karena selama ini pemahaman saya tentang pendidikan itu merupakan kegiatan mentransfer ilmu kepada anak tanpa memperdulikan keunikan-keunikan yang ada pada anak. Namun setelah mempelajarai bagaimana pemikiran KiHadjar Dewantara seolah terbuka tabir kegelapan dan ruang terbuka yang selama ini tertutup tanpa celah.  Karena dalam filosofi KHD “menuntun” dan “menghamba “ pada anak merupakan kata kunci yang dipahami oleh setiap pendidik.

Maka dalam perakteknya saya juga mencoba mengaplikasikan pemikiran KHD yang sudah saya pahami di dalam kelas yaitu dengan menerapkan pembelajaran yang berpusat pada murid dimana mereka sendiri yang membuat kesepatan kelas serta mengajak mereka untuk saling berdiskusi dan pembelajaran juga bukan hanya didalam kelas tapi juga pembelajaran di lakukan diruang kelas.

Disamping itu yang saya terapkan dari pemikiran KHD adalah semboyan yang beliau cetuskan “Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madya Mangun Karso, Tutwuri Hanadayani” yaitu peraktik baik yang terapakan kepada anak-anak, seperti bersalaman sebelum masuk kelas, berdoa sebelum sesudah belajar, menyanyikan lagu wajib nasional, meberikan apresiasi terhadap setiap hasil karya murid,  melaksanakan salat zuhur berjamaah, dan lain-lain.

Namun dengan berbagai macam kegiatan dan proses pembelajaran yang dilakukan tentu ada tantangan yang dihadapi, adapun yang menjadi tantangan dihadapi adalah   yang pertama adalah motivasi diri yang naik turun dalam mengikuti proses pembelajaran, yang kedua masalah pengelolaan waktu dengantugas-tugas yang ada.

Tapi walaupun demikian untuk mengatasi kendala tersebut saya sering merefleksikan diri tentang penting pengetahuan dan kemampuan dalam mengelola pembelajaran didalam kelas agar anak didik merasa senang dan bangga. Dan berkaitan dengan waktu maka yang saya lakukan adalah melakukan menajemen waktu yang baik, sehingga kegiatan dan tugas terlaksanan dengan baik.

2.      Feelings (Perasaan)

Perasaan saya selama pembelajaran berlangsung sangat senang karena memperoleh ilmu pengetahuan yang luar biasa, apalagi yang memandu dan memfasiltasi kami dalam belajar yaitu bapak Suwardi selalu memberikan support dan dukungan kepada kami. Sehingga saya merasa tidak sendiri ternyata ada teman–teman guru hebat yang selalu siap untuk saling berbagi ilmu. Akhirnya beban berat yang dirasakan menjadi ringan dan mudah untuk dilalui setiap tahapan dan tugas yang harus diselesaikan.

Dan ketika pengaflikasiannya sebagai aksi nyata, kebanggaan dan kebahagian itu saya rasakan karena saya melihat wajah anak-anak  bergembira seolah mereka telah merdeka. Dimana selama ini mereka merasa terbelenggu dengan aturan dan keinginan yang saya buat sendiri tanpa pernah memperhatikan kebutuhan murid itu sendiri.  Namun setelah tersadar melalui pemikiran KHD tersebut barulah mulai ada titik terang bagi ana-anak dalam mengembangkan kodrat mereka masing-masing.

3.      Findings (Pembelajaran)

Dari proses pembelajaran yang saya lalui selama di modul 1.1 ini begitu bermakna dalam membangkitkan semangat saya untuk menjadi guru yang professional dalam melaksanakan tugas. Terutama mengenai pemahaman saya terhadap pemikiran KHD yang begitu menginspirasi saya dalam memahami kodrat anak. Karena pada intinya anak sudah memilki kodratnya masing-masing, sehingga tugas guru bukan hanya menajdi anak pintar tapi yang paling penting adalah adalah bagaimana anak itu mencapai kebahagiaan dan keselamatan baik ssebagai manusia maupun anggota masyarakat. Sehingga dengan pemikiran KHD tersebut saya menemukan hal baru pada diri saya yaitu tumbuhnya semangat untuk memperbaiki diri untuk menjadi guru yang mampu menuntun kodrat anak sesuai dengan alamdan zamanya masing-masing. 

4.      Future (Penerapan)

Yang akan saya lakukasetelah  melakukan refleksi diri tentang proses pemblajaran yang saya lakukan selama ini yaitu pembelajaran yang berpusat pada diri saya sebagai guru tanpa pernah memperhatikan kebutahan murid saya, saya lebih mementingkan hasil daripada proses pembelajaran yang saya lakukan di kelas.  Dengan demikian tindakan atau aksi yang akan saya lakukan setelah belajar dari peristiwa tersebut adalah saya akan mencoba pembelajaran yang berpusat pada murid dan memberikan ruang kepada murid untuk mengeksperesikan segala keunikan dan potensi yang ada pada diri masing-masing murid. Menciptakan suasana pemebelajaran yang nyaman dan menyenangkan bagi mereka, disamping itu saya akan mencoba konsep KHD tentang menghamba kepada anak, dengan melayani mereka dengan ikhlas, menjadi teladan, penyemangat serta pendorong dalam setiap langkah anak didik saya. Dan dalam proses pembelajaran akan menerapkan pembelajaran yang bervariasi, dengan menerapkan model-modek  pembelajaran yang menarik, seperti diskusi kelompok, video komen, mencari pasangan, artikulasi, dan lain-lain, ini dilakukan untuk dapat mengembangkan minat dan bakat dari anak didik.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kajian subuh, edisi 3 Oktober 2021

Mengenang Jasamu