Aksi Nyata Modul 1.4.9.1 Forum Berbagi Aksi Nyata
Oleh : Miswar Harahap, S.Pd.I,M.Pd
CGP angkatan 7 Kab. Padang Lawas Utara
Sumatera Utara
Menurut
Ki Hadajar Dewantara bahwa pendidikan merupakan proses menununtun murid untuk
mencapai kebahagian dan keselamatan baik secara individu maupun sebagai anggota
masyrarakat. Tentu untuk mewujudkan hal itu guru berpijak pada nilai dan peran
guru sebagai pemimpin pembelajaran di kelas, menghantarkan peserta didik pada
nilai-nilai profil pelajar pancasila melalui pembiasaan, hal ini dapat
dilakukan melalui budaya positif di kelas maupun disekolah. Agar budaya positif
dapat terwujud tentu seluruh warga sekolah perlu untuk memahami budaya
positif,seperti kebajikan universal,keyakinan kelas/sekolah, posisi kontrol dan
segitiga retitusi. Dengan memahami konsep-konsep tersebut guru akan mampu
mewujudkan pendidikan yang menyenangkan bagi murid, sehingga mereka merasa nyaman
berada disekolah.
Ketika budaya
positif telah tercipta dilingkungan sekolah maka semua warga sekolah akan
menjadi warga yang sadar akan pentingnya sebuah keyakinan yang mampu
menumbuhkan motivasi dari dalam diri. Karena yang menjadi tujuan dari budaya
positif itu sendiri adalah agar seluruh warga sekolah memiliki motivasi
internal dalam mendisipkan diri. Sebab apabila motivasi muncul dari dalam diri setiap
warga sekolah maka akan jauh lebih efektif dibandingkan dengan motivasi dari
luar atau eksternal. Dengan demikian setelah terciptanya budaya positif dalam sebuah
lingkungan sekolah maka penerapan hukuman dalam mendisiplinkan warga tidak akan
terjadi lagi.
Dalam
penerapan budaya positif disekolah seyogiyanya diawali dengan merumuskan
keyakinan kelas dan dari keyakinan kelas tersebut terciptalah keyakinan sekolah
yang akan menjadi budaya positif disekolah. Ketika merumuskan sebuah keyakinan
kelas atau sekolah maka guru dan murid sama-sama memberikan pendapat dan
disepakati secara bersama-sama. . Dengan demikian tidak ada yang merasa dirugikan
atau paksakan dalam menerapkan keyakinan yang telah dirumuskan tersebut. Walaupun
demikian guru tetap memiliki peran yang sangat penting dalam penerapan budaya
positif disekolah, sebab guru harus mampu menjadi seorang manajer dalam
melakukan control terhadap semua murid. Karena diantara lima posisi control yang
disampaikan para ahli, posisi manajerlah yang memberikan solusi terhadap setiap
permasalah anak. Dan posisi menajer akan mampu mencari solusi terhadap
permasalahan anak dengan menerapkan segitiga restitusi. Restitusi sendiri
merupakan sebuah pendekatan untuk menciptakan budaya positif disekolah sebab
restitusi cenderung mencari solusi dari masalah,bukan mencari siapa yang salah. Karena langkah langkah yang dilakukan dalam segitiga restitusi yaitu menstabilkan indentitas, memvalidasi tindakan yang salah selanjutnya menanyakan keyakinan.
Maka pada aksi nyata kali ini pada
modul 1.4, penulis melakukan sebuah
desiminasi budaya positif disekolah bersama dengan guru-guru yang ada di SDN
10310 Sabanauli. Dengan desiminasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran
seluruh warga sekolah dalam menerapkan budaya positif tersebut baik didalam kelas
maupun dilingkungan sekolah.
Tujuan.
Adapun tujuan
dari aksi nyata ini adalah :
- Mewujudkan
pembelajaran yang berpihak pada murid
- Menumbuhkan
motivasi peserta didik dalam menerapkan nilai-nilai kebajikan.
- Mewujudkan
disiplin positif peserta didik dan menjadi budaya positif yaitu dengan membuat kesepakatan
dan keyakinan kelas.
Tolak ukur
Tolak ukur dari
pelaksanaan budaya positi ini adalah sebagai berikut :
- Terlaksananya merdeka belajar pada
peserta didik
- Peserta didik menjalankan kesepakatan
kelas tanpa tekanan
- Peserta didik menjalankan keyakinan
kelas secara luas
- Peserta dapat mengaplikasikan nilai-nilai profil pelajar pancasila secara sadar dan kontinyu dalam proses belajar
Dukungan yang dibutuhkan
· Untuk mewujudkan budaya positif disekolah tentu membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar penerapan budaya positif di SDN 101310 Sabanauli terlaksana dengan baik,maka dukungan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
- Dukungan kepala sekolah, agar rencana budaya positif disekolah terlaksana secara menyeluruh
- Dukungan rekan guru, sangat dibutuhkan agar pelaksanaan aksi nyata
ini berjalan dengan baik
- Dukungan dari peserta didik, sangat dibutuhkan karena murid
merupakan objek utama dalam menerapkan budaya positif ini.
- Dukungan orang tua, agar budaya positif yang telah dimiliki murid tetap terjaga sampai di dalam keluarga.
Komentar
Posting Komentar