Tugas Koneksi Antar Materi Modul1.1.a.8


 Pemikiran Ki Hadjar Dewantara


Belajar merupakan satu kewajiban bagi setiap muslim. Tanpa belajar hidup akan kesasar tanpa tujuan dan arah, taubahnya seperti nahkoda yang kehilangan kendali di tengah lautan luas, terombang ambing tanpa mengetahui kemana arah tujuan berlabuh.

Dengan belajar maka akan memperoleh pengetahuan sebagai modal utama dalam mengarungi lautan kehidupan. Dimana pasang surut akan silih berganti, badai dan ombak terus menghamtam. Maka jika dibarengi dengan ilmu sebagai hasil dari belajar, lautan kehidupan akan bisa membendung. terutama bagi seorang guru konsep belajar sepanjang hayat yang telah dicetuskan oleh Ki Hadjar Dewantara merupakan suatu keharusan yang aharus dilakukan. Sebab tanpa proses pembelajaran yang dilakukan maka pendidik akan ketinggalan kereta sehingga tantangan itu akan sulit diatasi. Dunia pendidik juga sama dengan lautan luas yang tidak bertepi yang harus dilalui untuk menumbuh kembangkan potensi anak. Untuk itu seorang pendidik harus mampu menahkodai kelasnya agar anak-anak yang didiknya sampai di pelabuhan cita-citanya sehingga anak merasakan kebahagiaan dan keselamatan baik ia sebagai manusia maupun bsebagai anggota masyarakat. 

Berdasarkan hal tersebut saya sebagai pendidik terus akan belajar  dalam memahami pemikiran Ki Hadjar Dewantara serta akan merefleksikannya di satuan pendidikan atau di dalam kelas yang saya ampu, dan akan diuraikan dibawah ini sebagi koneksi antar materi yang sudah dipelajari.   

Dalam modul 1.1 ini kerangka pembelajarannya mengacu kepada alur MERDEKA BELAJAR yaitu dimulai dari dari diri (Mandiri), dilanjutkan dengan Eksplorasi Konsep (E), baru Ruang Kolaborasi (R), Demonstrasi Kontektual (D), selanjutnya Elaborasi Pemahaman (E), dan Koneksi antar Materi (K) dan di tutup dengan Aksi Nyata.

Dengan berbagai macam materi yang telah dipelajari tentang pemikiran KHD, maka saya akan menarik beberapa kesimpulan penting dan merupakan pelajaran yang paling berharga bagi saya sebagai pendidik.

Pertama sebelum mempelajari filosofi KHD ini saya sebagai pendidik menganggap bahwa semua murid harus diperlakuakan sama karena dalam perkateknya di dalam kelas penyamapaian meteri dilaksanakan secara menyeluruh tanpa memperhatikan keragaman murid. Sehingga yang terjadi adalah murid yang pintar semakin pintar dan murid yang lambat semakin ketinggalan, padahal setiap murid memiliki keunikannya masing-masing. Selain itu saya sebagai pendidik merasa bahwa guru adalah pusat informasi satu-satunya bagi murid sehingga pembelajaran berpusat pada guru tugas guru hanyalah sebagai mentransfer ilmu pengetahuan tanpa memperdulikan sianak menerima atau tidak.  Sehingga hal ini menjadi masalah besar karena kreatifitas murid terbelenggu oleh guru. Namun setelah mempelajari modul 1.1 ternyata seorang guru harus memahami bahwa anak memiliki keunikan masing-masing sebagai kodrat yang harus ditumbuh kembangkan oleh  pendidik sehingga mereka mencapai kebahagian lahir dan bathin. Disamping itu hal baru yang saya temukan adalah pendidikan bukan hanya memberikan ilmu tapi pendidikan merupan proses menuntun kodrat anak dalam mencapai kebahagian dan keselamatan mereka baik secara individu maupun sebagai anggota masyarakat. 


 menjelaskan tentang perbedaan pendidikan dan pengajaran yang selama ini sering disamakan oleh kalan kalangan pendidik. 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

JURNAL DWI MINGGUAN MODUL 1.1

Kajian subuh, edisi 3 Oktober 2021

Mengenang Jasamu